Di hari Sabtu yang lalu,
kakak-kakak Tusiwork melanjutkan pertemuan literasi. Pertemuan kali ini merupakan
pertemuan ke lima. Sesuai dengan tugas yang diamanahkan pada peserta
literasi yang lalu adalah menuliskan apa yang menjadi inspirasi dalam kehidupan
masing- masing peserta, nah kali ini saya akan menuliskan apa yang membuat saya
menjadi terinspirasi mengikuti proses belajar mengajar di kelas tusiwork setiap
seminggu sekali.
Di tahun 2018 yang lalu tusiwork mengadakan kegiatan kepenulisan
yang bertempat di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia yang manakalah itu tusiwork
bekerja sama dengan DPD PERTUNI Sulawesi Selatan. Dari situlah mulai tumbuh ketertarikan
saya dengan dunia literasi, sebelum memulai materi semua peserta ditanya, “apa
hobimu dan apa alasanmu mau mengikuti kelas literasi ini?”. Tanpa berpikir panjang
saya mengungkapkan alasan saya secara khidmat.
Alasan saya kala itu karena saya terinspirasi dengan
orang-orang yang menulis di media cetak maupun di media online. Itulah yang
membuat saya terinspirasi melakukan karya melalui tulisan.
Di dalam dunia kepenulisan itu sendiri sangatlah aneh, tapi mengapa seperti demikian? Karena orang-orang yang terjun dalam dunia tersebut adalah orang yang tingkat khayalannya di atas rata-rata.
Mari kita cermati bersama mengapa seseorang yang
menggeluti dunia literasi tingkat khayalannya bisa seperti itu? Karena dia selalu memikirkan apa yang terlintas dalam pikirannya untuk dituangkan dalam kertas putih.
Tak hanya itu, yang membuat saya juga terinspirasi adalah
kegiatan kepemudaan yang mana kala itu sebelum mengikuti kegiatan tersebut semua
peserta diwajibkan untuk menulis essay sebanyak 800 kata yang bertema sosial. Tulisan saya diterima dan saya berhak untuk mengikuti pelatihan tersebut di desa
Kambuno Kecamatan Bulukumpa kabupaten Bulukumba Sulawesi selatan.
Kegiatan tersebut terlaksana selama 1 minggu. Selama kegiatan, saya dan peserta lainnya diamanahkan untuk
menulis essay lagi untuk keajang nasional.
Tak hanya sampai disitu pembelajaran yang saya dapatkan tetapi
dengan adanya wadah untuk melatih dasar-dasar saya untuk menulis maka saya selalu
mendengarkan berita melalui televisi dan media lainnya. Dengan seringnya saya mendengarkan
berita maka saya mencoba membuat berita mengenai kegiatan sehari- hari saya.
Tak hanya di bidang kepenulisan, saya juga terinspirasi
dengan saksi sejarah, yaitu orang-orang yang mengenang dan menceritakan cerita-cerita terdahulu. karena orang yang seperti itu menarik untuk di ajak mengenang
tokoh- tokoh terdahulu yang sudah lebih dulu merasakan lika liku kehidupan bernegara.
Menurut saksi sejarah yang saya temui pada saat itu, beliau menceritakan kembali pengalamannya bahwa dia tak pernah dilukai oleh musuh karena dia pandai memberi tipu muslihat kepada para lawannya.
Dari semua hal yang menginspirasi saya, ada satu hal lagi yang membuat saya untuk selalu semangat melakukan aktivitas
saya sehari-hari, yaitu dorongan dari pihak keluarga dan teman-teman di sekitar saya. Mereka selalu menyemangati saya dalam sulitnya memikirkan roda kehidupan. mereka selalu memotivasi saya apabila saya sedang dilanda suatu masalah. Menurut
ajaran orang tua kita dahulu bahwa, “Wahai anakku jika kelak nanti kamu sudah besar
dan tahu perilaku baik dan buruk maka kamu jangan sekali-kali menginjak-injak harkat
dan martabat kita didalam keluarga kecil kita ini.”
Inilah yang menjadi pegangan bagi saya jika saya ada di
tanah kelahiran orang lain. Satu kata buat mereka yang hadir dalam kehidupan saya. Terimakasih kalian sudah memberikan saya motivasi, tanpa kalian saya tidak tau
merasakan yang namanya kerasnya kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar