Minggu, 01 Desember 2019

Coretan Anak Desa

Alhamdulillah pada hari ini di hari Sabtu 13 Juli 2019, saya masih menikmati suasana tanah kelahiran saya, yang berlokasi di kabupaten luwu timur, kecamatan Burau desa Lambara Harapan. Yang mana desa ini mempunyai banyak cerita yang tak mungkin untuk di tuliskan semua. 
Ada pun cerita- cerita yang saya maksud antara lain sebagai berikut: pada zaman dahulu, desa ini merupakan hutan belantara yang mana penduduknya merupakan orang- orang penjajah belanda. Iya memberikan kapling secara cuma- cuma kepada orang
pendatang di kampung ini.
Menurut bapak saya, "Kampung ini dulu saya yang merintis mulai dari SDM sampai
SDAnya bersama kawan-kawan seperjuangan sehingga menjadi seperti sekarang."
Kini tanah kelahiran saya sudah mengikuti zaman demi zaman sehingga masyarakat mampu menyesuaikan diri.
Di zaman modern saat ini, atau dengan kata lain zaman melenial, masyarakat atau para pemuda desa ini berlomba- lomba menimba ilmu di desa mau pun di tanah perantauan, demi kemajuan desa ini.
Kini saya sebagai orang muda sementarra berjuang di tanah perantauwan di mana tanah itu di juluki sebagai kota daeng, dan akan berpartisipasi di masyarakat terkhusus di tanah kelahiran saya ini, maka dari itu, dengan berkembangnya teknologi semua anak bangsa Indonesia tak ada lagi alasan untuk tidak meneruskan pendidikan sampai setinggi- tingginya, inilah harapan orang- orang muda di setiap plosok negeri sebagaimana di jelaskan dalam UUD 45, "Bahwa semua warga negara Indonesia wajib mendapatkan pendidikan yang layak".
Namun saat ini yang terjadi di masyarakat para peserta didik ogah- ogahan dengan masalah pendidikan mereka hanya mau terima nilai yang bagus, namun sayang seribu sayang semakin canggi teknologi, fasilitas pendidikan juga sangat memadai malah peserta didik tak mau menggunakan kesempatan yang telah di berikan kepada mereka, dengan alasan masih banyak yang bisa selain saya. Tak hanya itu, peserta didik sekarang dengan yang dulu jauh berbeda.
#Lambara #LuwuTimur #Orangmuda 
@Firdaus Abdul rahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pandemi Tak Kunjung Usai, Keluarga Cemas Karena Tak Ada Yang Mudik

Selama kura n g lebih setahun P andemi merajai dunia maka aktifitas manusia sangat dibatasi, semua kegiatan diatur melalui jaringan internet...