Sabtu, 12 Desember 2020

"LDK TELAH USAI INI HARAPAN KETUA PANITIA ANGKATAN 10"

 

             

Kegiatan LDK yang diselenggarakan DPD PERTUNI pada tanggal  2-5 November 2020 telah usai. Semua pertanggung jawaban  telah kami laporkan pada pihak yang mensuport kegiatan ini hingga selesai, baik dari lembaga maupun individu.


                            Penyerahan LPJ oleh ketua panitia ke Ketua DPD PERTUNI

Sementara itu, untuk melepaskan rasa lelah dari kegiatan ini maka kami dari panitia berkunjung ke tanjung Bayang menikmati air laut yang bergemuru.

Di selah-selah itu kami selaku panitia OC menyerahkan secara simbolis hasil pertanggung jawaban kami kepada DPD PERTUNI.

Sementara itu untuk Hermawan selaku ketua panitia pelaksana sangat berterimakasi dengan terlaksananya LDK Widiapratama ke 10 hingga diadakannya pembubaran panitia hari ini oleh DPD PERTUNI.

Hal tersebut dipertegas oleh ketua DPD PERTUNI Kasmir Padallingan iya mengatakan, "terimakasi atas kerja samanya baik dari panitia SC maupun panitia OC karena atas kerja samanya kegiatan kita yang dilaksanakan mulai dari LDK sampai pembubaran panitia hari ini terlaksana dengan baik".

Seusai acara pembubaran panitia melangkah ke agenda hiburan yang dipandu langsung oleh salah satu panitia OC, di dalam acara hiburan tersebut kami menampilkan lagu-lagu yang terbaik sambil menikmati segelas kopi, sara'ba dan pisang goreng.

Setelah kegiatan terselesaikan di pagi hari semua panitia menikmati air laut, ikan bakar dan peking ke rumah-masing-masing.





Rabu, 23 September 2020

Bims Coffee akan Bekerja Sama dengan Jariah Grub Ini Tanggapan Ayyub

Rombongan Disabilitas menghadiri peresmian Bims Coffee pada Selasa tanggal 15 september yang terletak di BTP Blok G Makassar, Sulawesi selatan.

Rombongan ini sebanyak 4 mobil, yaitu Angkot (Mikrolet) ada 3 dan Avanza 1.

Setiba di lokasi acara rombongan ini disambut baik oleh rekan-rekan Bims Coffee tersebut.

Tak hanya itu: rekan-rekan Bims Coffee menyaksikan penampilan teman-teman Disabilitas mulai dari pembacaan yat suci Al-Quran, menyanyi dan penampilan lainnya.

Sementara itu: salah satu rekan dari Bims Coffee mengatakan dalam sambutannya: "Saudara Wahyu membuka usaha atau bisnis Coffee sebagaimana kita tahu bersama bahwa: di zaman sekarang ini sangat sulit, ada satu inspirasi dari sini yang bisa di petik yaitu, teruslah berjuang meskipun itu sulit, karena sebaik-baik perjuangan adalah mengharapkan Ridho Allah."

Sambutan kedua dari pihak Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia yang diwakili oleh Ayyub beliau juga pencetus Jariah Grub, dalam sambutannya iya menjelaskan kepada undangan yang hadir: teman-teman disabilitas yang hadir saat ini ada yang sementara persiapan mengikuti MTQ mewakili Sulawesi Selatan, ada juga yang bagus-bagus suaranya menyanyi dan mahir memainkan alat musik.

Tak hanya sampai di situ, mereka juga ada yang menyelesaikan program studinya sampai sarjana hingga Doktor.

Ayyub dalam sambutan terakhirnya mengucapkan terimakasih kepada pihak Bims Coffee yang telah mengundang Disabilitas dalam rangka peresmian Bims Coffee tersebut.

Sementara itu Wahyu Dg. Haris lebih lanjut menegaskan, "Alasan kami mengundang Disabilitas karena kami ingin berbagi dengan sesama, karena untuk mengundang saudara kita yang bukan disabilitas itu sudah biasa terjadi, apalagi kami selaku pencetus Bims Coffee belum pernah terlibat langsung dengan kawan-kawan disabilitas."

Penulis

@Biccu AR                                                                                                                           

Sabtu, 22 Agustus 2020

Ketua Dai Muda Mengundang Disabilitas Dalam Rangka Walimatul Ursy Izzatul Musyarrifah Bahar (Izzi)

4 Hari yang lalu kami berangkat ke Kabupaten Bulukumba, dalam rangka menghadiri Walimatul Ursy, Izzatul Musyarrifah Bahar (Izzi) yang merupakan Adik Kandung dari Ust. Ikhwan Bahar. Ust. Ikhwan Bahar juga menjabat sebagai ketua Dai Muda Kabupaten Bulukumba, sekaligus pengurus Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia.

Selama dalam perjalanan, kami menikmati Sebotol White Coffee dan Keripik Bucin, yang dibuat langsung oleh tangan-tangan orang Difable, yang sudah teliti dalam hal membuat Keripik tersebut.

Adapun kabupaten yang di lalui untuk sampai ke Bulukumba: Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bantaeng, dan mengambil waktu kurang lebih 4 jam.

Selepas Maghrib kami tiba di kabupaten Bulukumba Kelurahan Caile Kecamatan Ujung Bulu, di rumah salah satu keluarga guru kami, untuk menunaikan Shalat, sambil menikmati Coffee Break.

Selepas itu kami ke Desa Bonto Macinna Kecamatan Gantarang, Silaturahmi dengan Ust. Ikhwan Bahar.

Selama kami di sana: Kurang lebih 1 jam, kami disuguhkan Masakan Tradisional Kabupaten Bulukumba.

Sambil menikmati santapan malam, Pak Subu dan Ust. Ikhwan Bahar memulai diskusi membahas masalah Ummat, utamanya masalah Pendidikan disaat adanya Wabah Covid-19 yang merajalela di dunia saat ini.

Selain dari pada itu: Bulukumba juga terkenal dengan Perahu Phinisi dan Bangunan Masjid Islamic Center Datuk Ditiro. Adapun Kue Khasnya yaitu: Kue Uhu-Uhu adalah Makanan Khas Bulukumba yang wajib kalian coba. Kue Uhu-Uhu sangat cocok untuk disantap bersama keluarga. Karena ini tergolong makanan jenis camilan yang sangat enak jika dikonsumsi bersama-sama.

Esok paginya selepas sarapan kami berangkat ke Kabupaten Sinjai Kecamatan Tellulimpoe, Kelurahan Dg. Mannanti. Dalam perjalanan ke sana, kami singgah di desa Seppang.

Desa itu menjadi kenangan tersendiri buat saya sekitar beberapa tahun silam. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan ke Kabupaten Sinjai, kurang lebih 1 jam perjalanan kami sampai di lokasi.

Selama di lokasi kami disambut dengan Tuan Rumah sambil menikmati menu yang disediakan, sekaligus Shalat dan Istirahat, sebelum balik ke Kabupaten Bulukumba.

Selama perjalanan ke Bulukumba, kami singgah menikmati Wisata Alam di Desa Pattongko, setelah itu kami meneruskan perjalanan ke Kecamatan Herlang (berasal dari 2 kata yaitu: Hero & Lange-lange).

Sesampai di sana kami Shalat, makan dan kembali ke Desa Seppang istrahat. Esok paginya kami sarapan sambil Ngopi bersama Tuan Rumah sekaligus pamit ke Makassar.

Selama di perjalanan, kami singgah di Masjid Jami Nurur Rahmat, Panaikang Kabupaten Bantaeng.

Tak hanya itu: Untuk menikmati perjalanan kami ke Makassar, Wisata kuliner menjadi Objek kami. Mulai dari Ballo' (Tua') Manis hingga Jagung Rebus, yang terletak di Kabupaten Jeneponto dan Takalar.

Inilah perjalanan kami selamat membaca.

@Biccu AR (Penulis)

 


Rabu, 12 Agustus 2020

Untuk Meluaskan Jaringan Literasi FLP Makassar Melantik Ranting Baru di Perguruan Tinggi

19 Juli yang lalu FLP (Forum lingkar pena) Makassar membuat ranting baru di Kampus Politeknik kesehatan Makassar, yang di ketuai oleh Hairunnisa, masa bakti 2020 sampai 2021.

Dengan adanya ranting baru tersebut: maka FLP yang ada di kampus-kampus seperti di UNISMUH, UNM, UMI dan UNHAS bisa berkolaborasi untuk memajukan dunia leterasi, terkhusus di kota daeng ini.

Sementara itu: sejak terbentuknya FLP ranting Poltekkes, Hairunnisa selaku mahasiswi sekaligus ketua FLP ranting poltekkes segera membuat program kerja selama setahun ke depan.

Adapun program untuk setahun kedepan meliputi: Tower, Bincang Literasi dan Bengkel tulisan.

Sementara itu: untuk memulai program setahun kedepan ranting Poltekkes mengundang Ranting UMI, UNISMUH Dan UNHAS di Cafe Inklusif pada, Ahad 9 Agustus dalam rangka memajukan ranting Poltekkes kedepannya.

Sementara itu: Aditya Permana Al-Marusiy mewakili FLP Makassar berharap, "engan terbentuknya ranting ini orang-orang yang ada di dalamnya bisa memajukan FLP Poltekkes.

Sementara itu Hairunnisa lebih lanjut menegaskan: Semoga kita dapat bekerja sama untuk melaksanakan amanah dengan baik dan menjadikan FLP Poltekkes sebagai wadah kepenulisan yang dapat membangun budaya membaca dan menulis bagi generasi muda Indonesia.

By: Biccu AB (Penulis)

 


Jumat, 07 Agustus 2020

Sebesar Apa Engkau Menyayangiku

Namaku Mukhlis lahir di Makassar, pada 25 Januari 1999. Aku bersaudara 10 orang, yang terdiri dari perempuan 4 orang dan laki-laki 6 orang. Sejak aku berusia 3 tahun, ibunda kami menghadap sang ilahi, akibat diabetes. Sejak saat itu aku dan saudaraku hidup tanpa merasakan kasih sayang seorang ibu, kini kami hanya tinggal bersama ayah yang setiap hari sibuk dengan pekerjaannya dan hanya sesekali menanyakan keadaanku lewat kak Kiki. Pernah suatu ketika di tengah teriknya matahari aku menangis tanpa sebab sehingga kak Kiki membawaku keliling rumah agar aku bisa diam, namun usahanya tidak membuahkan hasil dan di situlah kami meneteskan air mata dibelakang rumah bersama. Setelah sebulan ibunda kami menghadap pada sang pencipta, ayah kami menikahi seorang janda 1 anaknya dan dia lebih menyayangi anaknya di banding kami-kami sebagai anak sambungnya, istri kedua ayah kami panggil dia Ummi. Genap usiaku sekitar tujuh tahun Ummiku menyuruhku untuk menjaga rumah. "Mukhlis jaga rumah dulu nak saya mau keluar sebentar". "Iya Ummi jawabku sambil menonton TV".

Beberapa saat kemudian ummi pergi meninggalkanku. Tak lama kemudian Ummi datang dan tiba-tiba pukulan mendarat diwajahku sambil mengomel. "Astaga: “Kau disuruh jaga rumah malah tidur. Apami ini, habismi ikan namakan kucing". Setelah pukulan mendarat di wajahku, aku pun menangis dan terdengar di kalangan tetangga. Setelah sekian lama aku meneteskan air mata, sayup-sayup kudengar ada yang memanggilku dari balik pintu. Mukhlis-Mukhlis kenapa menangis? Kucoba mencari sumber suara itu dan ternyata paman yang mendengar suaraku dari jauh segera membawaku ke rumahnya. Sesampai di rumah pamanku ada tante dan nenek yang melihat bekas pukulan Ummi. Mereka pun serentak memandang ke wajahku dan bertanya: mengapa wajahmu itu terluka? Aku pun menceritakan kepada mereka secara seksama sambil terisak-isak.

Sementara itu nenek mengambil obat sambil berkata: "Bahayanya Ummimu memukul hampirko tidak melihat". Sambil aku bercerita dengan tante, suara ayah memangilku. Mukhlis sini nak! Aku pun segera pamit dari rumahnya paman dan bergegas mengikuti ayah kemana iya pergi. Sesampainya kami di tempat tujuan ayah melihat muka ku dan berkata "kenapa mukamu ini?" Saya pun menceritakan kepadanya, seketika itupun ayah kaget dan mengajak aku ke rumah. Sesampainya kami di rumah, Ayah duduk sejenak menikmati segelas kopi dan memanggil Ummi. "Ummi-Ummi sini dulu! Kenapa di wajahnya Mukhlis ada bekas pukulan?" Ummi pun membuka suara, "minta maafka Abi, tanganya saya mau pukul tapi wajahnya yang kena". Setelah mendengar penjelasan dari Ummi, Ayah sangat marah, seketika itu juga Ummi berjanji tidak akan mengulang lagi perbuatannya.


Cerita fiksi, adapun nama atau lokasi atau tokoh dalam cerita hanya kebetulan saja.
#Cerpen

#Beralih Genre

 

Jumat, 10 Juli 2020

Ketua Dai' Muda Bulukumba Menghadiri Pemilihan Kordinator Asrama di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia



Puluhan Binaan Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi pada. 8 Juli 2020 yang berlokasi di jalan Kapten Piere Tendean Blok M No. 7 Makassar.

Adapun sistem dari pemilihan ini yaitu sistem pencoblosan, sistem ini sudah di sosialisasikan pada Sabtu, 4 Juli 2020 sehingga teman-teman yang memilih bisa mengakses bilik suara tanpa memerlukan pendamping.

Adapun visi-misi dari ke 6 Kandidat tersebut: Mempererat persatuan antara teman, meningkatkan kegiatan yang sudah berjalan di yayasan ini terkhusus kegiatan keagamaan.

Sementara teman-teman yang di daerah di wakili oleh panitia dan disaksikan oleh pembina yayasan tersebut.

Seusainya pemilihan, panitia melakukan penghitungan suara, hasil dari penghitungan suara tersebut, maka terpililah pasangan Imanuddin Kamil untuk KOAS (Kordinator Asrama) putra dan Nur Hajrawati sebagai KOAS putri.

Sementara itu dalam kegiatan ini di hadiri oleh Ketua Majelis Dai’ muda Bulukumba, Ikhwan bahar yang juga selaku Pengurus Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia.

Tak hanya itu, Rahmawati Mangka S.Pd. berharap ke pada calon yang terpilih agar membuat program kerja selama satu tahun kedepan.

        Sementara itu, Kandacong S.Pd. lebih lanjut menegaskan, dengan adanya program kerja yang dibuat maka calon terpilih akan dilantik sesuai prosedur yang berlaku.

 


Sabtu, 20 Juni 2020

Muhammad Ilham Memohon Maaf Di Akhir Jabatannya Selaku Kordinator Asrama 2019-2020.

Kordinator Asrama Yayasan Pembinaan tunanetra Indonesia akan berakhir pada 8 Juli 2020. Sehingga Muhammad Ilham selaku KOAS (Kordinator Asrama) periode 2019-2020 mengadakan rapat pada sabtu, 20 Juni 2020 untuk mencari Paslon untuk masa bakti KOAS selanjutnya.

Adapun Paslon yang sudah di tentukan yaitu, untuk Putra Imanuddin Kamil, Haidir Abdullah & Muh. Herman. Sedangkan untuk Putri Nur Hajra, Andi Amalia Ramadani, & Seri Nurhidayat.

Teknis dari pemilihan nanti dilakukan secara mencoblos layaknya pemilu atau pemilihan umum, yang akan di laksanakan di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia, pada tanggal 8 Juli 2020 mendatang.

Selain dari itu, jaga jarak (Social Distancing) & serta ,menjalankan protokol kesehatan sebagaimana yang diterapkan WHO & Pemerintah.

Sebelum tiba hari H pencoblosan semua pasangan calon sebaiknya berkampanye agar visi misi mereka di ketahui teman-teman asrama & pengurus yayasan.

Sementara itu di sesi terakhir pertemuan, Ilham berpesan kepada semua yang hadir agar yang terpilih nanti bisa lebih baik dari yang sekarang.

 


Jumat, 19 Juni 2020

Tangisan Para Penuntut Ilmu

Pagi ini langit tak henti meneteskan air matanya

Angin mengembus ke berbagai penjuru Dunia

Melihat penduduk dunia yang tak perna sujud pada sang pencipta

Kami di sini menyebrangi genangan airmata demi masadepan

Tuhan cobaan apa yang engkau kirim pada kami?

Sehingga penduduk bumi tak sanggup menerima ujianmu

#Makassar #KotaDaeng

 


Kamis, 18 Juni 2020

Jariah Grub Tetap Berbagi Dengan Disabilitas Di Masa Pandemi Covid-19

          Bulan Ramadhan 1441 Hijriah telah usai, namun Jariah grub terus mendonasikan reskinya kepada Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia, mulai dari uang tunai hinggga makanan pokok. Sementara itu di luar bulan ramadhan ini, Jariah grub membuat program One Day One ayat, bagi disabilitas, yang bertempat di jalan Kapten piere tendean blok M No. 7 Makassar.

            Kegiatan ini sudah berjalan kurang lebih setengah bulan, yang di motori langsung oleh Ayub selaku ketua Jariah grub. "Target kami membuat program ini agar teman-teman memiliki hafalan, di sesi pertama ini kami berharap mereka bisa menghafal 1 juz, sebagai imam salat maupun salat sendiri."

            "Setelah beberapa hari kegiatan ini berjalan maka kami berinisiatif untuk menamakan halaqah, Darul Arqam karena itu memiliki sejarah tersendiri di zaman Rasulullah SAW."

"Latar belakang dari halaqah ini adalah saya berharap anak-anak yang ada di YAPTI ini hafalannya bertambah, karena berdasarkan pengalaman yang saya amati di lapangan, ketika orang itu menghafal seorang diri itu godaannya sangat banyak, karena tidak ada yang mengsupport antara satu dengan lainnya, jadi dengan adanya halaqah ini mereka bersemangat untuk melanjutkan ayat demi ayat hingga mencapai satu juz".

"Darul Arqam ini berawal tempat perkumpulan para Nabi & Sahabat,, jadi kami berinisiatif menamakan halaqah ini sebagai Darul Arqam, supaya ada keberkahan dari nama tersebut".

            Ungkap Ayyub saat di temui di Musholla Tarbiatul Itihadul Umma, Selasa, 16 Juni 2020.

Yang istimewa dalam kegiatan ini yaitu peserta yang notabene disabilitas terkhusus disabilitas netra. Yang tak mau dikalah dengan orang-orang pada umumnya, sehingga mereka semangat untuk menghafal ayat-ayat Allah SWT.

            Ayyub lebih lanjut menegaskan bahwa: "Alasan kami membuat halaqah terkhusus disabilitas, kalau halaqah yang non disabilitas sudah tersebar dan sudah terbentuk, sedangkan halaqah yang mayoritas di dalamnya disabilitas ini jarang kita temui di masyarakat luas, jadi dengan adanya kegiatan seperti ini kami dari Jariah grub berharap, walaupun disabilitas mereka tak kalah semangatnya dengan orang pada umumnya untuk mempelajari ayat-ayat Allah SWT, baik dari tajwid hingga mentadabburi ayat-ayat tersebut".

            Tak hanya sampai disitu perjuangan komunitas ini, tetapi mereka ingin melihat semangat dari teman-teman disabilitas terkhusus teman-teman yang ada di YAPTI, untuk belajar utamanya Alquran, sehingga nantinya kita bisa menargetkan hafalan ini sampai 30 juz, ujar ketua Jariah grub ini.

 

Sabtu, 06 Juni 2020

Covid Sebagai Penyemangat Beribadah di Bulan Ramadhan.

            Di sepuluh malam terakhir ramadhan yang lalu, musholla Tarbiatul Ittihadul Umma mengadakan I’tikaf. Yang disponsori oleh Ayyub selaku donatur Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia.

            Kegiatan tersebut terlaksana akibat adanya warga binaan Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia yang menghadap ke pengurus musholla Tarbiatul Ittihadul Umma. Selama I’tikaf terlaksana kurang lebih delapan hari itu, Hamzah M. Yamin turut hadir dalam kegiatan tersebut.

            Menurut Hamzah, "Saya bersyukur mengikuti kegiatan ini, karena adik-adik melaksanakan selama kurang lebih delapan hari. Itu berarti niat kami sebagai perintis sudah tercapai, meskipun itu berada di generasi yang jauh sesudah kami".

#Diskusi Seputar Keislaman

            Tak hanya itu, Hamzah lebih lanjut menceritakan pengalaman pada saat merintis I’tikaf di Yayasan ini.

            "Dulu waktu kami merintis I’tikaf kami hanya sekitar tiga orang dan konsumsi I’tikaf tidak ada sponsornya, lagi pula pada saat itu musholla ini masih seperti gubuk-gubuk, kalau hujan banjir, kalau kemarau kami kepanasan karena musholla ini mulai dari atap sampai dindingnya semua seng".

            Hal tersebut di pertegas oleh Firdaus selaku pengurus musholla periode 2016-2021. Iya mengatakan, "Dengan adanya kegiatan seperti ini kita bisa mempererat persaudaraan kita antara sesama muslim muslimah, terkhusus Alumni Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia".

 

@Penulis Sinnong

 

Pandemi Tak Kunjung Usai, Keluarga Cemas Karena Tak Ada Yang Mudik

Selama kura n g lebih setahun P andemi merajai dunia maka aktifitas manusia sangat dibatasi, semua kegiatan diatur melalui jaringan internet...