Kamis, 12 Desember 2019

Disabilitas Bukan Penghalang Untuk Meraih Prestasi

Puluhan siswa siswi SLB YAPTI mengikuti Porseni yang di adakan di pelataran sekolah. Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang mencari bakat yang berkompotensi di berbagai bidang olahraga, seni, dan bidang keagamaan.
Ada pun perlombaan yang di tampilkan sebagai berikut ball-ball, hafalan juz 30, tulis braille, pidato bahasa inggris dan kerajinan tangan.
Kegiatan ini di laksanakan mulai dari Selasa tanggal 10 Desember sampai Sabtu tanggal 14 Desember 2019.

Ada pun kegiatan ini di sponsori oleh MPC Makassar dan guru-guru SLB YAPTI. Ujar Alif Alamsyah saat bersantai di kediamannya, Selasa 10 Desember 2019.
Hal tersebut diperkuat oleh l siswa yang mengikuti perlombaan tersebut menjelaskan bahwa "Dengan adanya kegiatan ini kami sebagai siswa dapat melahirkan bibit-bibit dari cabang yang di lombakan seperti Olahraga, hafalan juz 30 dan di bidang lainnya, maka dari itu dengan adanya kegiatan seperti ini kami sangat bersyukur karena kami bisa menggali potensi kami yang cocok di bidang apapun seperti olahraga, seni dan bidang keagamaan".
Ujarnya Selasa 10 Desember 2019, adapun yang turut hadir meramaikan kegiatan ini meliputi SD, SMP dan SMA.
Firdaus Abdul Rahim

Jumat, 06 Desember 2019

Gubernur Nurdin Abdullah Mempersiapkan Sulsel Sebagai Ramah Disabilitas

Tepat pada hari ini tanggal 3 Desember 2019 puluhan disabilitas merayakan Hari Disabilitas Internasional di Gedung Karaeng Pattingalloang rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan. Kegiatan ini di hadiri oleh berbagai organisasi disabilitas ada dari PPDI, HWDI, GERKATIN, PERTUNI, PERMATA dan organisasi disabilitas lainnya. Tak hanya itu Walikota Palopo Judas Amir turut hadir dalam acara ini bersama dengan gubernur Sulawesi Selatan didampingi dengan Ketua Tim Penggerak PKK.
Adapun susunan acara yang akan berlangsung sebagai berikut, pembukaan oleh MC, pembacaan doa, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, penampilan pantonim dari teman-teman tuli dan sambutan. Sambutan pertama dari ketua PPDI Bambang Permadi, di dalam sambutannya pak bambang mengatakan, "Kami sangat berterima kasih atas di undangnya kami di ruangan ini dan bisa menikmati aksesibilitas yang ada di gedung ini, maka dari itu, kami berterima kasih dengan adanya Perda disabilitas tahun 2016 yang di kawal oleh pemerintah sehingga kami dapat menikmati aksesibilitas itu di mana-mana, baik di gedung ini mau pun di tempat lain."
Hal senada juga di ungkapkan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, "Disabilitas itu harus mendapatkan hak yang sama seperti orang-orang pada umummnya, walau pun kita disabilitas tapi kita harus tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa melakukan apa yang bisa di lakukan orang lain, maka dari itu di momen saat ini kita sebaiknya membukakan lapangan pekerjaan bagi teman-teman disabilitas agar tidak ada lagi diskriminasi di masyarakat." Selasa, 3 Desember 2019.
Setelah sesi sambutan dari ketua PPDI dan Gubernur ada sesi yang paling menarik dan teristimewa di hari disabilitas ini yang jarang terlihat di media yaitu, penghargaan atas berhasilnya beberapa disabilitas mempekerjakan sesama disabilitas di bidang kuliner, ada juga yang mendapatkan penghargaan di bidang Olahraga Catur di tingkat nasional dan internasional bahkan ada yang mempekerjakan Non Disabilitas di bidang Tailoring.
Setelah rangkaian acara selesai para undangan di hibur dari teman-teman YAPTI.

Minggu, 01 Desember 2019

Coretan Anak Desa

Alhamdulillah pada hari ini di hari Sabtu 13 Juli 2019, saya masih menikmati suasana tanah kelahiran saya, yang berlokasi di kabupaten luwu timur, kecamatan Burau desa Lambara Harapan. Yang mana desa ini mempunyai banyak cerita yang tak mungkin untuk di tuliskan semua. 
Ada pun cerita- cerita yang saya maksud antara lain sebagai berikut: pada zaman dahulu, desa ini merupakan hutan belantara yang mana penduduknya merupakan orang- orang penjajah belanda. Iya memberikan kapling secara cuma- cuma kepada orang
pendatang di kampung ini.
Menurut bapak saya, "Kampung ini dulu saya yang merintis mulai dari SDM sampai
SDAnya bersama kawan-kawan seperjuangan sehingga menjadi seperti sekarang."
Kini tanah kelahiran saya sudah mengikuti zaman demi zaman sehingga masyarakat mampu menyesuaikan diri.
Di zaman modern saat ini, atau dengan kata lain zaman melenial, masyarakat atau para pemuda desa ini berlomba- lomba menimba ilmu di desa mau pun di tanah perantauan, demi kemajuan desa ini.
Kini saya sebagai orang muda sementarra berjuang di tanah perantauwan di mana tanah itu di juluki sebagai kota daeng, dan akan berpartisipasi di masyarakat terkhusus di tanah kelahiran saya ini, maka dari itu, dengan berkembangnya teknologi semua anak bangsa Indonesia tak ada lagi alasan untuk tidak meneruskan pendidikan sampai setinggi- tingginya, inilah harapan orang- orang muda di setiap plosok negeri sebagaimana di jelaskan dalam UUD 45, "Bahwa semua warga negara Indonesia wajib mendapatkan pendidikan yang layak".
Namun saat ini yang terjadi di masyarakat para peserta didik ogah- ogahan dengan masalah pendidikan mereka hanya mau terima nilai yang bagus, namun sayang seribu sayang semakin canggi teknologi, fasilitas pendidikan juga sangat memadai malah peserta didik tak mau menggunakan kesempatan yang telah di berikan kepada mereka, dengan alasan masih banyak yang bisa selain saya. Tak hanya itu, peserta didik sekarang dengan yang dulu jauh berbeda.
#Lambara #LuwuTimur #Orangmuda 
@Firdaus Abdul rahim

Pandemi Tak Kunjung Usai, Keluarga Cemas Karena Tak Ada Yang Mudik

Selama kura n g lebih setahun P andemi merajai dunia maka aktifitas manusia sangat dibatasi, semua kegiatan diatur melalui jaringan internet...