Minggu, 23 Mei 2021

Pandemi Tak Kunjung Usai, Keluarga Cemas Karena Tak Ada Yang Mudik

Selama kurang lebih setahun Pandemi merajai dunia maka aktifitas manusia sangat dibatasi, semua kegiatan diatur melalui jaringan internet.

Hal inilah yang membuat sebahagian manusia bosan karena ada himbauwan pemerinta dilarang mudik demi menjaga penularan Virus Corona pada 6 Mei 2021.

Namun sebelum adanya himbauan dari pemerintah sebahagian manusia sudah lebih dulu meninggalkan kota perantauwan demi menghindari penutupan arus mudik.

Tak hanya itu: Suasana Idul Fitri sangat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang di mana ketika Idul Fitri semua manusia saling berjabatan tangan sembari mengucapkan mohon maaf lahir batin, namun kali ini kalimat itu hanya bisa disampaikan melalui sambungan telepon.

Tak hanya Idul Fitri dan arus mudik yang menjadi pembahasan kali ini melainkan bulan ramadan yang tidak semarak tahun-tahun sebelumnya, yang mana pada waktu itu Masjid ramai dan dimeriahkan dengan kegiatan-kegiatan Amaliah Ramadhan.

Kini bulan mulia telah tiba yang dikenal dengan bulan ramadan sangat asing bagi umat Muslim karena tidak seperti tahun-tahun sebelumnya ketika Pandemi belum meresahkan manusia.

Ditahun sebelumnya semua umat Muslim bergembira jika bulan Ramadhan tiba pasalnya, mereka berharap di sinilah kami bisa berbuat amal saleh karena semua pahala kebaikan dilipat gandakan.

Berbeda dengan ramadan tahun ini yang mana semua kegiatan luar rumah diawasi dengan protokol kesehatan. Mulai dari jaga jarak, pakai masker, cuci tangan hingga dilarang berkumpul di suatu tempat yang lebih banyak.

Hal inilah yang membuat sebahagian manusia merasa kaku atau waspada beraktifitas di luar rumah sehingga peluang menikmati indahnya ramadan kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Wahai ramadan masihka kita bertemu tahun depan, wahai Virus yang mewabah di dunia kapan engkau musna? Agar mat manusia bisa beraktivitas seperti sediakala.

Pertanyaan ini hanya waktu yang bisa menjawab apakah waktu dekat atau waktu yang tidak ditentukan.

Maka dari itu segala sesuatu sebisa mungkin dipercepat utamanya bagi kawan-kawan yang ingin mudik, tak hanya mudik yang harus dipercepat nelainkan semua kesibukan sebaiknya dituntaskan dengan tepat waktu.

Maka dari itu pepata mengatakan waktu adalah uang, waktu adalah kesempatan untuk berkarya terakhir waktu adalah modal terbaik dalam melakukan semua aktifitas selama itu kamu bisa.

Minggu, 14 Maret 2021

"Belajar Berenang untuk Menggapai Impian Hidup"

Rabu, 24 Februari 2021 yang lalu saya bersama teman-teman dari Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia dengan Komunitas Jariah Grup berkunjung ke salah satu Pertokoan di Kabupaten Maros.

Pertokoan tersebut menyediakan Wahana bagi pengunjung yang masuk di Area tersebut.

Adapun Wahana yang disediakan seperti Kolam Renang, Water Boom, Water Park, Wahana Bermain (Uji Nyali), & lain sebagainya.

Tetapi bukan itu yang menjadi pembahasan kita pada hari ini, melainkan perjuangan Saya menggapai isi hati sang kekasi Hahaha!.

Pada hari itu Saya mencoba berenang disuatu Kolam Renang dengan kedalaman kurang lebih 2 Meter dengan dibantu pelampung, sedangkan kalau kita tidak menggunakan pelampung air kolam itu setinggi orang dewasa.

Pada saat Saya turun ke kolam tersebut dengan menggunakan pelampung salah satu Teman dari YAPTI membawa Saya ketengah kolam sehingga Saya agak sulit untuk ke tepi mencari pegangan untuk belajar berenang, sementara itu perasaan Saya campur aduk bagaikan sesuatu yang diaduk-aduk dalam pusaran air.

Seperti sedih, gembira hingga takut tenggelam.

Untuk menghilangkan rasa kegelisahan itu saya bernyanyi, berteriak memanggil nama kawan yang juga ada di tengah kolam, dilain sisi juga teman-teman ada yang jail karena ingin melihat saya berjuang layaknya memperjuangkan hati sang kekasih.

Dari kejailannya itulah saya mendapatkan pembelajaran bahwa: untuk memperjuangkan sesuatu itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Banyak proses-proses yang harus kita tempati berjuang diantaranya: memperjuangkan sang kekasih Eits maksud Saya berjuang tahap demi tahap sehingga tujuan yang ingin kita capai bisa kita dapatkan.

Maka dari itu teruslah berkarya, berjuang sehingga tujuan hidupmu bisa kau raih sesuai cita-cita yang kau harapkan.

Rabu, 03 Februari 2021

FLP Berbakti - Berkarya - Berarti

Dalam rangka HUT FLP Ke-24 Tahun, Semua kader mengikuti lomba Cerpen yang jatuh pada Senin, 22 Februari 2020. Namun bagi Saya momen itu sangat berharga karena di situlah Saya dikukuhkan sebagai anggota Forum Lingkar Pena Cabang Makassar. Setelah beberapa lama di Cabang Makassar maka Saya dan Kawan-kawan membuat ranting baru di Kampus Politeknik Kesehatan (POLTEKKES). Setelah sekian lama menjalani roda Kepemimpinan di FLP tersebut maka kami membuka Open Recrutmen pada Juli 2020, tujuannya untuk mencetak Penulis handal terkhusus di Kota Makassar. Namun sebelum itu saya banyak berutang budi dengan DPD PERTUNI dan TUSIWORK karena mereka yang membuat saya jatuh cinta dengan dunia Literasi.

Maka dari itu sepatah kata buat DPD PERTUNI dan TUSIWORK terima kasih engkau telah membawa Saya ke dalam dunia di mana dunia itu saya dipertemukan oleh orang-orang yang menurut Saya sangat luar biasa karena mereka mampu meninggalkan jejak bagi penerus bangsa melalui ukiran-ukiran pena. Untukmu Kakanda di FLP tak ada karya yang bisa Saya berikan secara sempurna, namun Saya bersyukur bisa bergabung di sini sebagai Kader dan berharap bisa memberikan kontribusi baik dari segi materi dan non materi. Tidak hanya sampai di situ, Saya sangat berterima kasih bisa bergabung di Forum ini karena bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, Kawan yang baik dan yang terakhir bisa menembus media walaupun itu hanya karya yang masih sedikit rancu. 1 kata buat kita, “Teruslah Berkarya, Berinofasi Sampai Maut Menjemput.


Jumat, 01 Januari 2021

"OFFLINE: ONLINE SELAMANYA"

Beberapa minggu yang lalu kami berkunjung ke Kampus Universitas Hasanuddin dalam rangka membuat video pagarnusa. Pagar nusa ini salah satu matakuliah ekstrakurikuler di kampus UIM (Universitas Islam Makassar), yang saat ini kami menimba ilmu di sana.

Selama kami menimba ilmu di kampus tersebut kurang lebih 4 bulan kami dipertemukan dengan matakuliah pagarnusa yang mengharuskan tatap muka secara langsung.

Pertemuan kami yang pertama pada Rabu 16 Desember mempelajari salam pembuka, sebelum memulai proses syuting kami terlebih dahulu berkenalan 1 sama lain.

Sebelumnya itu kami sudah saling mengetahui tetapi hanya lewat zoom namun itu tidak maksimal.

Kita sebagai makhluk sosial sebaiknya mempunyai kedekatan emosional antara satu dengan yang lain.

Namun di musim saat ini kita tidak diperbolekan untuk berkumpul secara lebih banyak.

Hal ini juga yang membuat kami dilema karena sekolah tatap muka belum ditau kejelasanya.

Di sisi lain ada juga yang acu tak acu dengan wabah ini dengan alasan ini hanya penyakit ringan dan belum ditahu bagaimana ciri-cirinya, sehingga sebagian orang mengatakan: "Inikan hanya gejala penyakit biasa seperti demam, flu dan batuk."

Maka dari itu kami dari masyarakat masih mempertanyakan keaslian dari wabah tersebut.

Di penghujung tahun ini hampir semua orang kecewa dengan adanya edaran sekolah online diperpanjang hingga Maret 2021.

Perpanjangan surat edaran ini belum pasti apakah hanya sampai Maret ataukah sepanjang tahun 2021.

Maka dari itu harapan kami sebagai pelajar dan mahasiswa untuk melakukan aktifitas secara tatap muka, terkhusus di sektor pendidikan.

Di masa sekolah online ini semua peserta didik, guru, mahasiswa dan dosen jenuh berhadapan dengan aplikasi, apa tak lagi aplikasi yang tidak akses bagi disabilitas.

Inilah harapan kami sebagai pelajar dan mahasiswa, semoga tulisan ini dapat mewakili mereka yang jenuh belajar online.


Sabtu, 12 Desember 2020

"LDK TELAH USAI INI HARAPAN KETUA PANITIA ANGKATAN 10"

 

             

Kegiatan LDK yang diselenggarakan DPD PERTUNI pada tanggal  2-5 November 2020 telah usai. Semua pertanggung jawaban  telah kami laporkan pada pihak yang mensuport kegiatan ini hingga selesai, baik dari lembaga maupun individu.


                            Penyerahan LPJ oleh ketua panitia ke Ketua DPD PERTUNI

Sementara itu, untuk melepaskan rasa lelah dari kegiatan ini maka kami dari panitia berkunjung ke tanjung Bayang menikmati air laut yang bergemuru.

Di selah-selah itu kami selaku panitia OC menyerahkan secara simbolis hasil pertanggung jawaban kami kepada DPD PERTUNI.

Sementara itu untuk Hermawan selaku ketua panitia pelaksana sangat berterimakasi dengan terlaksananya LDK Widiapratama ke 10 hingga diadakannya pembubaran panitia hari ini oleh DPD PERTUNI.

Hal tersebut dipertegas oleh ketua DPD PERTUNI Kasmir Padallingan iya mengatakan, "terimakasi atas kerja samanya baik dari panitia SC maupun panitia OC karena atas kerja samanya kegiatan kita yang dilaksanakan mulai dari LDK sampai pembubaran panitia hari ini terlaksana dengan baik".

Seusai acara pembubaran panitia melangkah ke agenda hiburan yang dipandu langsung oleh salah satu panitia OC, di dalam acara hiburan tersebut kami menampilkan lagu-lagu yang terbaik sambil menikmati segelas kopi, sara'ba dan pisang goreng.

Setelah kegiatan terselesaikan di pagi hari semua panitia menikmati air laut, ikan bakar dan peking ke rumah-masing-masing.





Rabu, 23 September 2020

Bims Coffee akan Bekerja Sama dengan Jariah Grub Ini Tanggapan Ayyub

Rombongan Disabilitas menghadiri peresmian Bims Coffee pada Selasa tanggal 15 september yang terletak di BTP Blok G Makassar, Sulawesi selatan.

Rombongan ini sebanyak 4 mobil, yaitu Angkot (Mikrolet) ada 3 dan Avanza 1.

Setiba di lokasi acara rombongan ini disambut baik oleh rekan-rekan Bims Coffee tersebut.

Tak hanya itu: rekan-rekan Bims Coffee menyaksikan penampilan teman-teman Disabilitas mulai dari pembacaan yat suci Al-Quran, menyanyi dan penampilan lainnya.

Sementara itu: salah satu rekan dari Bims Coffee mengatakan dalam sambutannya: "Saudara Wahyu membuka usaha atau bisnis Coffee sebagaimana kita tahu bersama bahwa: di zaman sekarang ini sangat sulit, ada satu inspirasi dari sini yang bisa di petik yaitu, teruslah berjuang meskipun itu sulit, karena sebaik-baik perjuangan adalah mengharapkan Ridho Allah."

Sambutan kedua dari pihak Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia yang diwakili oleh Ayyub beliau juga pencetus Jariah Grub, dalam sambutannya iya menjelaskan kepada undangan yang hadir: teman-teman disabilitas yang hadir saat ini ada yang sementara persiapan mengikuti MTQ mewakili Sulawesi Selatan, ada juga yang bagus-bagus suaranya menyanyi dan mahir memainkan alat musik.

Tak hanya sampai di situ, mereka juga ada yang menyelesaikan program studinya sampai sarjana hingga Doktor.

Ayyub dalam sambutan terakhirnya mengucapkan terimakasih kepada pihak Bims Coffee yang telah mengundang Disabilitas dalam rangka peresmian Bims Coffee tersebut.

Sementara itu Wahyu Dg. Haris lebih lanjut menegaskan, "Alasan kami mengundang Disabilitas karena kami ingin berbagi dengan sesama, karena untuk mengundang saudara kita yang bukan disabilitas itu sudah biasa terjadi, apalagi kami selaku pencetus Bims Coffee belum pernah terlibat langsung dengan kawan-kawan disabilitas."

Penulis

@Biccu AR                                                                                                                           

Sabtu, 22 Agustus 2020

Ketua Dai Muda Mengundang Disabilitas Dalam Rangka Walimatul Ursy Izzatul Musyarrifah Bahar (Izzi)

4 Hari yang lalu kami berangkat ke Kabupaten Bulukumba, dalam rangka menghadiri Walimatul Ursy, Izzatul Musyarrifah Bahar (Izzi) yang merupakan Adik Kandung dari Ust. Ikhwan Bahar. Ust. Ikhwan Bahar juga menjabat sebagai ketua Dai Muda Kabupaten Bulukumba, sekaligus pengurus Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia.

Selama dalam perjalanan, kami menikmati Sebotol White Coffee dan Keripik Bucin, yang dibuat langsung oleh tangan-tangan orang Difable, yang sudah teliti dalam hal membuat Keripik tersebut.

Adapun kabupaten yang di lalui untuk sampai ke Bulukumba: Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bantaeng, dan mengambil waktu kurang lebih 4 jam.

Selepas Maghrib kami tiba di kabupaten Bulukumba Kelurahan Caile Kecamatan Ujung Bulu, di rumah salah satu keluarga guru kami, untuk menunaikan Shalat, sambil menikmati Coffee Break.

Selepas itu kami ke Desa Bonto Macinna Kecamatan Gantarang, Silaturahmi dengan Ust. Ikhwan Bahar.

Selama kami di sana: Kurang lebih 1 jam, kami disuguhkan Masakan Tradisional Kabupaten Bulukumba.

Sambil menikmati santapan malam, Pak Subu dan Ust. Ikhwan Bahar memulai diskusi membahas masalah Ummat, utamanya masalah Pendidikan disaat adanya Wabah Covid-19 yang merajalela di dunia saat ini.

Selain dari pada itu: Bulukumba juga terkenal dengan Perahu Phinisi dan Bangunan Masjid Islamic Center Datuk Ditiro. Adapun Kue Khasnya yaitu: Kue Uhu-Uhu adalah Makanan Khas Bulukumba yang wajib kalian coba. Kue Uhu-Uhu sangat cocok untuk disantap bersama keluarga. Karena ini tergolong makanan jenis camilan yang sangat enak jika dikonsumsi bersama-sama.

Esok paginya selepas sarapan kami berangkat ke Kabupaten Sinjai Kecamatan Tellulimpoe, Kelurahan Dg. Mannanti. Dalam perjalanan ke sana, kami singgah di desa Seppang.

Desa itu menjadi kenangan tersendiri buat saya sekitar beberapa tahun silam. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan ke Kabupaten Sinjai, kurang lebih 1 jam perjalanan kami sampai di lokasi.

Selama di lokasi kami disambut dengan Tuan Rumah sambil menikmati menu yang disediakan, sekaligus Shalat dan Istirahat, sebelum balik ke Kabupaten Bulukumba.

Selama perjalanan ke Bulukumba, kami singgah menikmati Wisata Alam di Desa Pattongko, setelah itu kami meneruskan perjalanan ke Kecamatan Herlang (berasal dari 2 kata yaitu: Hero & Lange-lange).

Sesampai di sana kami Shalat, makan dan kembali ke Desa Seppang istrahat. Esok paginya kami sarapan sambil Ngopi bersama Tuan Rumah sekaligus pamit ke Makassar.

Selama di perjalanan, kami singgah di Masjid Jami Nurur Rahmat, Panaikang Kabupaten Bantaeng.

Tak hanya itu: Untuk menikmati perjalanan kami ke Makassar, Wisata kuliner menjadi Objek kami. Mulai dari Ballo' (Tua') Manis hingga Jagung Rebus, yang terletak di Kabupaten Jeneponto dan Takalar.

Inilah perjalanan kami selamat membaca.

@Biccu AR (Penulis)

 


Pandemi Tak Kunjung Usai, Keluarga Cemas Karena Tak Ada Yang Mudik

Selama kura n g lebih setahun P andemi merajai dunia maka aktifitas manusia sangat dibatasi, semua kegiatan diatur melalui jaringan internet...