Rabu, 24 Februari 2021 yang lalu saya bersama teman-teman dari Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia dengan Komunitas Jariah Grup berkunjung ke salah satu Pertokoan di Kabupaten Maros.
Pertokoan
tersebut menyediakan Wahana
bagi pengunjung yang masuk di Area
tersebut.
Adapun
Wahana yang disediakan seperti Kolam
Renang, Water Boom, Water Park, Wahana Bermain (Uji Nyali), & lain
sebagainya.
Tetapi
bukan itu yang menjadi pembahasan kita pada hari ini, melainkan perjuangan Saya menggapai isi hati sang kekasi Hahaha!.
Pada
hari itu Saya
mencoba berenang disuatu Kolam
Renang dengan kedalaman kurang lebih 2 Meter dengan dibantu pelampung, sedangkan
kalau kita tidak menggunakan pelampung air kolam itu setinggi orang dewasa.
Pada
saat Saya turun ke
kolam tersebut dengan menggunakan pelampung salah satu
Teman dari YAPTI membawa Saya ketengah kolam sehingga Saya agak sulit untuk ke tepi mencari
pegangan untuk belajar berenang, sementara itu perasaan Saya campur aduk
bagaikan sesuatu yang diaduk-aduk dalam pusaran air.
Seperti
sedih, gembira hingga takut tenggelam.
Untuk
menghilangkan rasa kegelisahan itu saya bernyanyi, berteriak memanggil nama
kawan yang juga ada di tengah kolam, dilain sisi juga teman-teman ada yang jail
karena ingin melihat saya berjuang layaknya memperjuangkan hati sang kekasih.
Dari
kejailannya itulah saya mendapatkan pembelajaran bahwa: untuk memperjuangkan sesuatu itu tidak
semudah membalikkan telapak tangan.
Banyak
proses-proses yang harus kita tempati berjuang diantaranya: memperjuangkan
sang kekasih
Eits maksud Saya berjuang tahap demi tahap sehingga
tujuan yang ingin kita capai bisa kita dapatkan.
Maka
dari itu teruslah berkarya, berjuang sehingga tujuan hidupmu bisa kau raih sesuai cita-cita
yang kau harapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar