Sabtu, 20 Juni 2020

Muhammad Ilham Memohon Maaf Di Akhir Jabatannya Selaku Kordinator Asrama 2019-2020.

Kordinator Asrama Yayasan Pembinaan tunanetra Indonesia akan berakhir pada 8 Juli 2020. Sehingga Muhammad Ilham selaku KOAS (Kordinator Asrama) periode 2019-2020 mengadakan rapat pada sabtu, 20 Juni 2020 untuk mencari Paslon untuk masa bakti KOAS selanjutnya.

Adapun Paslon yang sudah di tentukan yaitu, untuk Putra Imanuddin Kamil, Haidir Abdullah & Muh. Herman. Sedangkan untuk Putri Nur Hajra, Andi Amalia Ramadani, & Seri Nurhidayat.

Teknis dari pemilihan nanti dilakukan secara mencoblos layaknya pemilu atau pemilihan umum, yang akan di laksanakan di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia, pada tanggal 8 Juli 2020 mendatang.

Selain dari itu, jaga jarak (Social Distancing) & serta ,menjalankan protokol kesehatan sebagaimana yang diterapkan WHO & Pemerintah.

Sebelum tiba hari H pencoblosan semua pasangan calon sebaiknya berkampanye agar visi misi mereka di ketahui teman-teman asrama & pengurus yayasan.

Sementara itu di sesi terakhir pertemuan, Ilham berpesan kepada semua yang hadir agar yang terpilih nanti bisa lebih baik dari yang sekarang.

 


Jumat, 19 Juni 2020

Tangisan Para Penuntut Ilmu

Pagi ini langit tak henti meneteskan air matanya

Angin mengembus ke berbagai penjuru Dunia

Melihat penduduk dunia yang tak perna sujud pada sang pencipta

Kami di sini menyebrangi genangan airmata demi masadepan

Tuhan cobaan apa yang engkau kirim pada kami?

Sehingga penduduk bumi tak sanggup menerima ujianmu

#Makassar #KotaDaeng

 


Kamis, 18 Juni 2020

Jariah Grub Tetap Berbagi Dengan Disabilitas Di Masa Pandemi Covid-19

          Bulan Ramadhan 1441 Hijriah telah usai, namun Jariah grub terus mendonasikan reskinya kepada Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia, mulai dari uang tunai hinggga makanan pokok. Sementara itu di luar bulan ramadhan ini, Jariah grub membuat program One Day One ayat, bagi disabilitas, yang bertempat di jalan Kapten piere tendean blok M No. 7 Makassar.

            Kegiatan ini sudah berjalan kurang lebih setengah bulan, yang di motori langsung oleh Ayub selaku ketua Jariah grub. "Target kami membuat program ini agar teman-teman memiliki hafalan, di sesi pertama ini kami berharap mereka bisa menghafal 1 juz, sebagai imam salat maupun salat sendiri."

            "Setelah beberapa hari kegiatan ini berjalan maka kami berinisiatif untuk menamakan halaqah, Darul Arqam karena itu memiliki sejarah tersendiri di zaman Rasulullah SAW."

"Latar belakang dari halaqah ini adalah saya berharap anak-anak yang ada di YAPTI ini hafalannya bertambah, karena berdasarkan pengalaman yang saya amati di lapangan, ketika orang itu menghafal seorang diri itu godaannya sangat banyak, karena tidak ada yang mengsupport antara satu dengan lainnya, jadi dengan adanya halaqah ini mereka bersemangat untuk melanjutkan ayat demi ayat hingga mencapai satu juz".

"Darul Arqam ini berawal tempat perkumpulan para Nabi & Sahabat,, jadi kami berinisiatif menamakan halaqah ini sebagai Darul Arqam, supaya ada keberkahan dari nama tersebut".

            Ungkap Ayyub saat di temui di Musholla Tarbiatul Itihadul Umma, Selasa, 16 Juni 2020.

Yang istimewa dalam kegiatan ini yaitu peserta yang notabene disabilitas terkhusus disabilitas netra. Yang tak mau dikalah dengan orang-orang pada umumnya, sehingga mereka semangat untuk menghafal ayat-ayat Allah SWT.

            Ayyub lebih lanjut menegaskan bahwa: "Alasan kami membuat halaqah terkhusus disabilitas, kalau halaqah yang non disabilitas sudah tersebar dan sudah terbentuk, sedangkan halaqah yang mayoritas di dalamnya disabilitas ini jarang kita temui di masyarakat luas, jadi dengan adanya kegiatan seperti ini kami dari Jariah grub berharap, walaupun disabilitas mereka tak kalah semangatnya dengan orang pada umumnya untuk mempelajari ayat-ayat Allah SWT, baik dari tajwid hingga mentadabburi ayat-ayat tersebut".

            Tak hanya sampai disitu perjuangan komunitas ini, tetapi mereka ingin melihat semangat dari teman-teman disabilitas terkhusus teman-teman yang ada di YAPTI, untuk belajar utamanya Alquran, sehingga nantinya kita bisa menargetkan hafalan ini sampai 30 juz, ujar ketua Jariah grub ini.

 

Sabtu, 06 Juni 2020

Covid Sebagai Penyemangat Beribadah di Bulan Ramadhan.

            Di sepuluh malam terakhir ramadhan yang lalu, musholla Tarbiatul Ittihadul Umma mengadakan I’tikaf. Yang disponsori oleh Ayyub selaku donatur Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia.

            Kegiatan tersebut terlaksana akibat adanya warga binaan Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia yang menghadap ke pengurus musholla Tarbiatul Ittihadul Umma. Selama I’tikaf terlaksana kurang lebih delapan hari itu, Hamzah M. Yamin turut hadir dalam kegiatan tersebut.

            Menurut Hamzah, "Saya bersyukur mengikuti kegiatan ini, karena adik-adik melaksanakan selama kurang lebih delapan hari. Itu berarti niat kami sebagai perintis sudah tercapai, meskipun itu berada di generasi yang jauh sesudah kami".

#Diskusi Seputar Keislaman

            Tak hanya itu, Hamzah lebih lanjut menceritakan pengalaman pada saat merintis I’tikaf di Yayasan ini.

            "Dulu waktu kami merintis I’tikaf kami hanya sekitar tiga orang dan konsumsi I’tikaf tidak ada sponsornya, lagi pula pada saat itu musholla ini masih seperti gubuk-gubuk, kalau hujan banjir, kalau kemarau kami kepanasan karena musholla ini mulai dari atap sampai dindingnya semua seng".

            Hal tersebut di pertegas oleh Firdaus selaku pengurus musholla periode 2016-2021. Iya mengatakan, "Dengan adanya kegiatan seperti ini kita bisa mempererat persaudaraan kita antara sesama muslim muslimah, terkhusus Alumni Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia".

 

@Penulis Sinnong

 

Selasa, 02 Juni 2020

Rumah Menjadi Tempat Ibadah Sementara

            Allahuakbar, Allahuakbar lailahaillallah huallahuakbar Allahuakbar walillahilham. Tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mana ummat muslim di seluruh dunia merayakan Idul fitri di lapangan terbuka.

            Namun tahun ini ada yang berbeda. Semua ummat muslim dianjurkan untuk salat di rumah. Adapun yang melaksanakan salat idul fitri di masjid harus mengikuti potokol kesehatan. Seperti: memakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak antara sesama.

            Tahun ini idul fitri sangat kosong karena tidak ada lagi insan yang berbondong-bondong menjalin silaturrahmi, tidak ada pula jabak tangan antara sesama. Tidak ada lagi kegembiraan yang di pancarkan oleh manusia.

            Yang ada hanya berdiam diri di rumah bagaikan orang dalam jeruji besi sambil menunggu Covid 19 (Corona) terhenti.

            Di idul fitri ini bertepatan pada 1441 Hijriah atau 24 Mei 2020, miladia terkenal dengan angkatan corona bagi kami yang menyelesaikan pendidikan di tahun ini.

            Yang paling menyedihkan tidak ada kumpul-kumpul sesama keluarga. Yang ada hanya bergembira masing-masing dirumah merayakan hari kemenangan dan menikmati buras atau ketupat yang telah dibuat.

            Oleh sebab itu, di hari yang fitri ini mari bermuhasabah atau intropeksi diri agar wabah ini segera musnah dari dunia dan tahun depan kita masih bisa ketemu idul fitri yang selanjutnya tanpa ada lagi virus di muka bumi ini. Agar kita bisa melaksanakan ibada dengan khusus.

           Terakhir yang saya mau ucapkan dan tidak asing lagi di telinga kita adalah: Taqabbalallahuminna wamingkum.

Kami sekeluarga mengucapkan Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir batin.

Firdaus Abdul Rahim.

 

Nikmatnya Bermunajab Pada Sang Pencipta

Malam ini pemerintah mengeluarkan edaran penentuan satu ramadhan,

Namun ada yang berbeda dengan tahun ini.

Suara merdu tak terdengar lagi disetiap mesjid yang ada disudut sudut kota.

Dalam gelapnya malam, tahun sebelumnya sering dihiasi dengan pencerahan qolbu.

Tapi tidak dengan tahun ini. Yang ada hanyalah himbauan jaga jarak,

Tetap tinggal dirumah, bekerja dirumah dan ibadah dirumah.

Kami rindu dengan suasa itu, suasa yang dengannya bisa membuat hati menjadi teduh.

Suasana yang bisa membuat silaturahmi menjadi erat, suasana yang memberikan rasa yang tidak berasa dibulan bulan lainnya.

Wahai bumi, segeralah engkau sembuh. Kami rindu denganmu.

 


Pandemi Tak Kunjung Usai, Keluarga Cemas Karena Tak Ada Yang Mudik

Selama kura n g lebih setahun P andemi merajai dunia maka aktifitas manusia sangat dibatasi, semua kegiatan diatur melalui jaringan internet...