Sabtu, 29 Februari 2020

Difabel tidak Merasa Sulit saat Simulasi UNBK di Sekolah Reguler.

Ratusan siswa siswi Yayasan islam datuk ribandang melaksanakan Simulasi Gladi Bersih UNBK pada Senin, 24 Februari hingga Selasa, 25 Februari 2020.
Simulasi tersebut dibagi menjadi 3 sesi.
Sesi pertama di mulai pada jam 07.30 hingga jam 11.00.
Sesi ke2 dimulai jam 11.00 hingga pukul 14.00.
Sedangkan Sesi terakhir di mulai pada jam 14.00 hingga pukul 16.00.
Adapun mata pelajaran yang di Simulasikan yaitu: Bahasa Inggris, Mata Pelajaran Pilihan, di SMA Datuk Ribandang ini memiliki 2 jurusan yaitu, IPS dan IPA.
Kelas IPA sebanyak 3 kelas sedangkan IPS 1 kelas.
Menurut Rosihan selaku Operator SMA Datuk Ribandang menjelaskan bahwa: “SMA Datuk Ribandang sudah memasuki tahun ke 3 dalam pelaksanaan UNBK ( ujian berbasis komputer). Dan itu di mulai pada tahun 2017 hingga sekarang di 2020.”
Rosihan lebih lanjut menjelaskan, “Kalau untuk kesulitan menghadapi Disabilitas kami tidak terlalu sulit karena dia lebih tau kebutuhannya, jadi sebelum hari pelaksanaann kegiatan siswa yang Disabilitas melapor kepada pihak sekolah agar pihak sekolah mengetahui kinerja pendamping tersebut.
Selasa, 25 Februari 2020


Oksigen Berbagi Mengajak Disabilitas Menikmati Hidangan di Warung Tosca yang beralamat di Jalan Sulawesi

Rombongan komunitas Oksigen Berbagi mengajak disabilitas menikmati menu dari warung Tosca AYCE yang beralamat di Jalan Sulawesi.
Sebelum menikmati menu tersebut teman-teman disabilitas di dampingi oleh teman-teman Oksigen berbagi mengorentasi kompor mini yang ada di hadapan teman-teman, sambil menunggu menu yang siap saji.
Menurut Ayyub selaku ketua Oksigen Berbagi menuturkan: "Dengan terbentuknya Oksigen berbagi, kami ingin menyentuh Disabilitas agar tidak ada diskriminasi antara Disabilitas dan bukan Disabilitas dan sesuai dengan Visi Misi Oksigen berbagi yaitu saling berbagi tanpa mengenal ras, suku, dan agama.
Selain daripada itu Oksigen Berbagi, juga mau berbagi pengalaman dengan Disabilitas agar merasakan indahnya berbagi bersama Disabilitas tuturnya.
Ayyub lebih lanjut menjelaskan bahwa, “Oksigen Berbagi terbentuk dari keresahan hati yang mana Kru dari Oksigen Berbagi memiliki gaji yang lumayan banyak, sehingga saya berenisiatif untuk mengumpulkan mereka menjadi satu Grub yaitu Oksigen Berbagi.
#Sabtu, 15 Februari 2020


Pandemi Tak Kunjung Usai, Keluarga Cemas Karena Tak Ada Yang Mudik

Selama kura n g lebih setahun P andemi merajai dunia maka aktifitas manusia sangat dibatasi, semua kegiatan diatur melalui jaringan internet...